Soto Ayam Lamongan Enak di Makassar
Saya: Mau Makan.
Kawan: Makan apa, di mana?
Saya: Tidak tau -_-
Kawan: Mau makan apa?
Saya: Belum tau, enaknya makan apa?
Kawan: Bagaimana kalau makan di Mama?
Saya: Mmm. Jauh!
Kawan: Terus maunya di mana?
Saya: Mmm. Tidak tau, kalau tau, juga sudah dari
tadi ke sana.
Kawan: Kalau di Kedai Pojok?
Saya: Sudah pernah ke sana. yang lain!
Kawan: Evlogy gimana?
Saya: Jauh ih -_-
Kawan: *&^%^(&^$%$#!*#@^%
Pernah
mengalami? Tak ada ide bahkan untuk memilih menu makanan sendiri?
Saya
mengalaminya seharian ini, tak tahu ingin apa bahkan untuk memutuskan selera
sendiri. Setelah seharian mondar-mandir mengurusi persiapan ujian kualifikasi
hasil tesis, di kampus. Saya hanya “kesana-kemari yang diselingi beberapa
waktu menunggu”. Saya juga sekali mengunjungi kantin dengan kawan, hanya
berakhir mengunyah cemilan dengan enggan setelah berpikir keras ingin makan
apa.
Bahkan, setelah
jam kampus berakhir. Saya tiba di rumah masih saja tidak bisa memutuskan ingin
makan apa. Makanan apa yang bisa menggungah kehilangan selera makanku. Terlebih
lagi setelah dibawakan Bronat Hias dengan macam-macam topping oleh kawan, yang
hanya saya sentuh sepotong lalu ennek seketika. Padahal ukuranya tak seberapa
besar, rasanya pun terkenal enak. Tapi kenapa?
30
minutes later...
Saya:
Di Cak Har saja. saya sudah jalan menuju
mangkuk Soto Ayam Lamongan!!
Kawan:
Ish, saya kan belum sepakat -_-
2 hours later...
Kawan:
(Menunggu di sofa hijau sambil
tatap-tatapan dengan sepiring Terang Bulan coklat sampai kembar)
![]() |
(Credit: @alfathriawan) Ini di lantai 2, tempat favoorit Uga dekat jendela besar :D |
Sesampai di sana, rambut kawan saya sudah kriting
dan mimiknya persis Terang Bulan coklat yang sudah ia lahap setengahnya.
Potongan bagian pinggir favoritku ludes. Tapi tak apa, toh dia sudah mau
menunggu lama tanpa protes, hahaha. Padahal kalau rambutku ia diacak-acak pun,
saya tetap tak berhak membela diri.
Setelah meminta maaf pada kawan dan disamperin
pelayan, praktis saya memesan Soto Lamongan favorit saya, “Dada yah, mas.
Pakai telur puyuh! Minumnya air mineral biasa.”
Di
Cak Har, menu andalannya adalah Soto Ayam Lamongan yang daging ayamnya bisa
dipilih. Mau bagian dada, paha, kulit, jeroan, campur, dll. Bisa pakai tambahan
telur, telur puyuh dll. sudah itu, harga menunya cukup bersahabat.
Tiap kali ke sini, saya selalu memesan Soto Lamongan
untuk makan beratnya. Sesekali ngopi.
Coffee
latte-nya juga enak, tapi hari ini
saya tidak ngopi, karena berencana tidur lebih awal untuk persiapan ke luar
kota esoknya.
Begitu
pesanan saya datang, masih sempat saya foto sebentar lantas ludes segera. Saya
sudah kadung lapar soalnya. Menyantap makanan berkuah selalu berhasil
mengembalikan selera makan saya yang kadang mendadak freak bahkan hilang sama sekali.
Soto
Ayam Lamongan di Cak Har ini enak, porsinya juga pas. Mmm, bihunnya lembut dan kenyal,
entah kenapa saya jatuh cinta justru pada bihunnya. Di meja sudah disediakan
serbuk koya, jadi bisa nambah koya sendiri sesuai selera, saya suka koya
soalnya, hahaha. Jadi makin lahap makannya.
Itu
juga alasan saya memilih menu Soto Ayam Lamongan di Cak Har padahal tempatnya
cukup jauh dari tempat tinggal saya. Lokasinya
di Jalan Perintis Kemerdekaan No. 4, sebelah timur Mtos. Tempatnya cukup luas
dengan nuansa yang berbeda-beda dalam satu restourant. Sudah itu, bukanya sampai tengah malam, sekitar pukul 00.00, jadi kalau mau sambil nongkrong sih enak yakk.
![]() |
Area Depan, di sini juga ada tenant Terang Bulan. |
Bagian depan konsepnya a la warkop, terbuka dan cukup lapang. Meja dengan kursi kayu single disusun jadi dua saf hanya sebaris. Masuk kedalam lagi nuansanya lebih ke family place yang kalau hari libur atau akhir pekan selalu ramai.
Tepat di sebelahnya ada ruangan tertutup khusus “no smoking area” dan ada bagian atasnya juga, dengan jendela besar
yang selalu jadi tempat favoritku kalau kesini. Di lantai dua ada balkon tapi tidak
begitu luas, hanya ada sebaris meja dengan pemandangan jalanan kota makassar.
![]() |
No smoking are ini salah satu spot foto yang kece, di sini adem dan full AC juga. |
Menariknya
dari tempat ini, adalah kita bisa memilih nuansa dan suasana tempat yang kita
mau, jadi sesering apapun kesini tidak pernah bosan. Selain itu tempatnya juga
cukup rapi dan bersih. Juga free wifi.
Oke sip ini penting.
Oiya masih ada lagi, di Soto Ayam Lamongan Cak Har juga instagramable, ada beberapa spot foto yang kece, seperti di taman mini ini, di tangga dan sudut-sudut ruangan.
Over all
tempat ini enak banget sih, apalagi kalau pelayannya lebih ramah dikit, pasti
kumakin sering kesini.
Pelayanan
adalah aspek penting sih, yah meskipun kita ke resto atau warung makan buat
makan, yang penting kenyang. Tapi pada beberapa
hal sebenarnya kita tidak membeli barang atau jasa, tapi kenyamanan.
Oiya, kalau lagi nyari referensi tepat nongkrong lainnya, bisa baca di sini: Rumah Kecil Pannara - Cafe Outdoor yang Sejuk di Makassar
17 komentar
Jd laper baca tulisannya Uga hehehe
ReplyDeleteHohoho, makanya ke Makassat dong, kita kulineran sambil battle nulis hahahha.
DeleteBoleh2.. Cari yg rekommended gaa hehehe
Deletewah aku waktu ke Makassar kemarin juga nyobain soto cak har tapi yang di depan hotel four points. sama nggak ya sotonya?
ReplyDeleteIya sama, cabang lainnya heheh.
DeleteHammaE, bukannya jauh sekali tempat ini dari tempat Uga? :D
ReplyDeleteKasiannya temannya sampe kriting menunggu Uga. Bagemana mi yang sudah kriting kayak Oppa Lebug kasian. Aih aih.
Ahahah ahaha kak Niar deh 😂 kasiannya Oppa diceritai,tidak bisa Uga bayangkan gimana kalo Oppa yang keriting 🤣
Deletengopi di balkon itu sepertinya mengasyikkan. sore hari menyaksikan orang-orang bergegas pulang dan sialnya terjebak kemacetan. asal jangan jadi kembaran terang bulan :D
ReplyDeleteSaya yang salah baca ini, atau memang komentar di atas menyiratkan "ajakan ngopi"?! Hahahha
DeleteDeh andalanku juga ini hahah. Padahal dulu nda suka soto pas coba di sini langsung suka, sampe sekarang cuma suka soto yang di sini. Enak apalagi kalo pake jeruk nipis.
ReplyDeleteManado sedang diguyur rinai, ngiler baca postingannya Kak Unga. Pelarian indomie soto lamongan saja.
ReplyDeleteIni Warung Cak Har yang di mana, Uga?
ReplyDeleteSaya pernah makan yang di Jl.Andi Djemma. Emang enak sih sotonya, kuahnya itu enak banget diserupuuuttt... Slurph!
wih mauku ke sana duduk di dekat jendela besarrr biar cakep fotonya kayak uga karena cshaya ILLAHI yang bikin foto bening hueheheh
ReplyDeleteada juga soto lamongan cak har di jl landak, sama ji ini ?
Sampai hari ini saya belum pernah mampir di sini, padahal dari sejak pertama buka sudah bilang sama Anbhar ayok pankapan Kita makan di sini xD
ReplyDeleteBentar, berarti pelayanannya masih harus diperbaiki Ya? Hahaha.
ReplyDeleteSalah satu kelemahan tempat makan di Makassar sih itu. Makanannya sudah enak, eh pelayanannya kadang masih kurang. Memang jadi PR kalau mau membuat Makassar jadi kota kuliner.
Anyway, saya salah satu penggemar soto juga. Waktu tinggal di Jakarta, soto adalah penyelamat ketika sudah eneg sama makanan Jawa yang manis-manis.
Asik juga [ergi kanmakan bareng doi di sini (sayangnya doi gak ada hahah), kapan2 deh mau ke sana, thanks referensinya kak
ReplyDeleteaku belum pernah kesini :( padahal sering kulewati kalau ke daerah perintiss, kata orang orang tempatnya cozy dan makanannya enak, baru sekarang ada rasa menyesal gak pernah mau kalau suami ngajakin singgah makan soto lamongan :(
ReplyDelete